Pertama kali jumpa beliau pas sepedaan rame-rame bertajuk Mancal Pedal bareng kawan-kawan UAD. Belum begitu kenal, sampai seiring berjalan waktu saya mengetahui siapa sosok yang satu ini.
Mahasiswa farmasi ini yang saya ketahui aktif di organisasi kemahasiswaan, kalau tidak salah BEM Farmasi UAD, selain itu sepertinya beliau juga srikandi di karate (Kayanya sih, pernah denger beliau uda jago banget). Dari temenku yang pernah ke kamar kost-nya, cerita kalau isi kamarnya Cuma catatan. Wew? Ya maksudnya banyak banget catatan ini catatan itu. Dan ya tak heran kalau satu persatu yang diimpikan mbaknya kejadian.
Misalnya saja, berangkat ke Eropa berbekal mawapres. Kan sesuatu banget. Yakin, perkiraan saya siapa saja yang melihat foto-foto Mbak Tengku dan kawan-kawan di Eropa bakalan ngiri berat.
Saya tidak begitu dekat dengan Mbaknya, dan belum sempat melakukan wawancara ala reporter berita, jadi yang saya sampaikan diatas hanya sekedar pengetahuan hampa dari pribadi saya. Sangat mungkin dan pasti, seorang Eteng ini memiliki banyak kelebihan, dan ilmu yang harus kita gali dan eksploitasi 😛 hehe
Dapat kesempatan chating via WA sama mbaknya, saya kepoin deh. Begini nih resume nya:
Berawal dengan menuliskan mimpi dan memperjuangkan mimpi itu.
Itu jawaban pertama ketika saya bertanya kepada beliau. (Tentunya sebelum jawaban : Ini siapa? Nomernya blm kesave -_- )
Benar saja, tidak heran kalau isi kamarnya berupa catatan. Jadi inget kata-kata dari guruku SMK Pak Anang, “Setajam-tajamnya otak kita, lebih tajam pena”. Yang berarti kita harus menulis, agar tidak lupa, termasuk dengan mimpi-mimpi yang ingin kita capai.
Cari trik-trik gimana biar bisa mencapai itu, istilahnya strategilah Mas
Begitu lanjutnya. Agak bingung sih, general banget. Tapi beliau mengimbuhkan, misalnya aja kalo pengen jadi pemain bola ya nanya sama pemain bola beneran. Maksudnya, ngepoin yang sudah ahli. Andaikan Mbak Tengku sadar ya, saya ngepoin dianya juga dalam rangka hunting trik-trik dan strategi yang dimaksud 😀
Terus jangan egois sama diri sendiri, ada hak orang lain dalam diri ini
Kalau saya terjemahkan dengan kemampuan otak saya yang minim, mungkin maksudnya adalah kea rah bermanfaat untuk orang lain. Jangan melulu melakukan segala sesuatu hanya untuk mengejar kepentingan kita pribadi, kita juga harus memikirkan kemaslahatan orang lain. Kalo kata Mbak Tengku, ada hak orang lain dalam diri ini. Beeehhh, kalimatnya mantap.
Yang paling penting sih management waktu
Yah, ini cerita lama Mbak. Tapi jujur sih, saya pribadi masih skill pemula dalam yang satu ini. Meski bisa dibilang pembahasan manajemen waktu saya ini pemain lama, tapi ya tetap saja masih sering kalah sama satu kata. MALAS. Rusak sudah semuanya kalau satu kata ini masih melekat di diri kita. Bismillah, berubah! #power ranger
Pas mau tidur review yang uda dilakuin, gimana benerinnya, dan besoknya mau ngelakuin apa aja dirinci dari mulai bangun sampai tidur lagi
Yang ini konten originalnya tidak seperti diatas. Sedikit saya edit agar tidak terlalu panjang. Tapi, pahamlah maksudnya. Susah praktiknya :v .Muhasabah memang sangat penting kalau ingin upgrade diri. Pepatah kuno jaman pra-sejarah mengatakan kalau “Pengalaman adalah guru terbaik”, ya itu bisa kejadian kalau pengalmannya dipelajari, dievaluasi, kemudian diperbaiki untuk yang berikutnya.
Mungkin seperti itu resume nya. Beberapa poin diatas sudah saya aplikasikan, beberapa diantaranya semoga segera bisa saya amalkan. Dan yang tidak kalah penting, KONSISTEN, ISTIQOMAH sama apa yang direncanakan.
Buat Mbak Tengku, makasih banyak udah berbagi. Semoga semakin bermanfaat, karena ada hak orang lain di diri ini J. Dan buat teman-teman yang ingin bercakap dengan Mbak Tengku, mungkin bisa via (banyak) akun media sosialnya. Untuk yang ingin berkomunikasi via FB, monggo linknya –> FBnya Mbak Tengku
