Dalam dunia per-copy writing-an aya adalah salah satu tipe orang yang ndak terlalu suka dengan ‘click bait’. Karena itu seperti jebakan yang merugikan orang lain.
Saya lebih cenderung menyukai bagaimana membangun konten yang benar-benar berkualitas. Itu sangat berpengaruh dengan pengalaman pengguna, ketika pengguna mengerti bagaimana baiknya pelayanan kita, dengan sendirinya dia akan datang. Sebaliknya, ketika sekali ditipu, pengguna cenderung jengah dan tidak akan mengulangi berkunjung ke situs kita.
Kalau kata Zen, salah seorang penggagas The Mnmlst, dalam Zen Habbits, menerangkan bahwa konten itu benar-benar adalah raja. Sehingga, membangun citra yang sebenarnya itu tidak sekedar menampakkan bagus, tapi benar-benar menjadi bagus.
Hampir serupa dalam dunia maya dan dunia nyata. Saya seperti terlalu muak dan malas untuk sekedar membangun citra, namun lalai terhadap value yang sebenarnya.
Itu adalah salah satu sebab, misalnya dalam IG, saya lebih banyak menulis dibandingkan dengan foto ciamik. Meski pun foto itu berpengaruh memang. Namun, bagi saya, dalam hal ini tujuan saya adalah membagikan sesuatu yang siapa tau bisa memberikan value untuk pengikut, tidak sekedar membangun citra.
Dalam IG pribadi, saya juga jarang pasang hashtag, meskipun dalam dunia marketing itu penting, tapi dalam hal ini, saya sih cuek. Saya cuma pengen nulis, dan ini adalah salah satu media.
Kalau ada foto-foto yang kebetulan bagus, berarti itu kebetulan disengaja 😂 Tapi emang ndak terlalu sih wkwk.
Kek misal macam follower, saya juga cuek (sejatinya). Follow silahkan, engga silahkan. Kalau memberi manfaat alhamdulillah, kalau engga ya mending engga usah.
Saya sekedar berusaha mencari dan membangun value, kalau misalnya dari situ citra terbangun, itu bonus saja, ndak perlu dibanggakan.
Kata orang yang sedang belajar bijak, “biar langit menilai, apa dan bagaimana yang terjadi”. Siapa orang yang sedang belajad bijak itu? Tak perlu dicari jauh-jauh, you know what I mean? 😂🤣