DJANGO: Setting Path

Ceritanya kemarin baru mulai belajar python. Terus dapet informasi kalau python ternyata bisa juga dijadikan bahasa untuk sebuah aplikasi web. Nah, karena kepo dicari deh kesana kesini, ketemulah sama django, sebuah web framework yang menggunakan python sebagai language nya. Sebenernya ngga cuma django sih, tapi katanya yang satu ini salah satu yang high-level. (Padahal saya nyubi, berani-berani nya nyentuh high-level ya?)
Nah, setelah install tuh django, untuk mengecek apakah django sudah terinstall atau belum dapat dari internet bisa dengan mengetikan

$django-admin.py –version

syntax itu juga sekaligus akan menampilkan versi berapa django yang terinstall di komputer. Nah, pasca install kok saya ketikan begitu ngga bisa ya? Munculnya eror not found
Sempet pusing. Sehari dipending ngikutin tutorial. Nah, semuanya berubah sejak negara api menyerang *eh. Inget obrolan dengan mas tutor, mas tentor dan mas suhu, mas Ken Edi tentang path. Jadi, kalau ngga salah kata beliaunya path itu ya alamat/pengalamatan, pernah ditanya juga tentang dimana pathnya aplikasi. Dan kalau ngga salah di /var/bin/blablabla.
Sebelum saya mengubah, saya kudu tau dulu tempat dimana django-admin.py itu berada, iseng saya buka dengan: $locate django admin.py, dan jawabnya:
Dari gambar diatas, saya coba pakai yang paling atas. Pernah juga saya coba buka dengan pindah dulu ke direktori /usr/lib/pyton2.7/*****/bin/ seperti yang ada di baris paling atas, dan di ketika di direktori itu saya ketik lagi perintah: $django-admin.py –version dan ternyata berhasil muncul versinya. Berarti tidak ada yang salah dengan isntallasi django, hanya path nya saja belum benar.
Nah, gimana solusinya biar ketika di direktori mana pun kita bisa tinggal mengetikan $django-admin.py bisa jalan? Caranya adalah dengan mengaturnya, iseng sih cuma saya copy kan file django-python.py dari direktori yang ketemu tadi ke direktori /var/bin/ , jangan lupa dengan privilege root tentunya.

Dan hasilnya adalah, tara 😀

Berhasil mengatur path aplikasi djangonya 🙂 Pelru dicoba juga nih ke aplikasi yang lain, soalnya kalau compile sendiri memang harus diatus sendiri yang beginian.

Mungkin sekian dulu catatan kali ini, berlanjut semoga bisa mendalami ini web framework. amiin


0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x