Akhir-akhir ini mungkin kita mulai terbiasa dengan istilah Signal, salah satu messaging app semacam WA dan Telegram yg katanya tingkat keamanan dan perlindungan privasinya mirip-mirip sama Telegram.
Isu tentang penggunaan data privasi pengguna WA oleh pihak Facebook memang membuat orang-orang berbondong-bondong “kayak” beralih ke Telegram atau ke Signal.
Kenapa saya bilang “kayak”? Karena saya ga yakin sampai sejauh mana mereka bertahan.
Saya sendiri sebagai user mengerti bahwa saya menggunakan WA karena orang-orang dilingkungan saya menggunakanya. Hal ini memaksa saya menginstall WA juga supaya kami tetap bisa berkomunikasi dengan mudah.
Memang saya bertahun-tahun sudah menggunakan Telegram, tapi saya juga tidak bisa memaksakan circle dilingkungan keluarga dan rumah untuk menggunakan Telegram, jadi saya masih bertahan, apakah mereka para nitijen yang terpontang panting akan bertahan?
Hahaha
Saya rasa lucu, kalau beralih ke aplikasi lain dan meninggalkan WA dengan dalih keamanan privasi. Well, boleh aja sih. Tapi selama yang bersangkutan masih aktif sebagai user FB, IG, bahkan android, menurut saya bakal percuma. Karena jelas-jelas mereka menggunakan data kita untuk dijadiin duit. Coba tengok data berikut:
Well, okelah bukan dijual ke third party, tapi seenggaknya data kita tetep bakal dijadiin sebagai lapak jualan iklan tertargetnya mereka.
Mereka bisa aja melakukan itu semua karena mereka memegang logs aktifitas kita. Apa yg kita suka, kita abis ngapain aja, mereka tau. Jadi mereka bisa menawarkan produk apapun melalui iklan mereka. Karena itu, iklanya laku.
Tadi saya dapet notifikasi dari Telegram, yg isinya mengatakan Telegram sdh mencapai 500 juta pengguna, dan dalam 72 jam terakhir sebanak 25 juta pengguna baru bergabung ke Telegram.
It’s crazy, Man! Isu ini memang mau gamau membawa keuntungan ke Telegram dan juga Signal tentunya.
Apakah pihak Facebook deg-deg an? Mungkin kita berpikir harusnya enggak, tapi saya rasa kejadian ini tetep bakal jadi topik evaluasi di markas Facebook.
Karena eh karena, jangan sampai kita lupa bagaimana digdayanya Nokia dan Blackberry yg kini sepi banget dari peredaran.
So, harusnya sekecil apapun pasti bakal jadi pembahasan.
Btw, ngobrolin Blackberry, harusnya dia muncul ditengah isu gini.
Seperti yg kita tau, Blackberry dengan BBM nya termasuk salah satu yg punya First Class encryption yg menjamin keamanannya.
Tadi saya iseng install BBM, eh tapi sekarang emang only available for enterpeise haha. Ya kali emang kalo berbayar ya gaperlu jual data bisa buat anu biaya server kan.
Kalo gajual data kek mana mau hidup. Dulu BBM jg matik gegara mulai ada iklan yg sangat ngeganggu.
Yasudah, sebenernya make apps apa aja sah sah aja. Yang penting kita sebagai user harus bijak dalam membagikan apa yg perlu dan patut kita bagikan.
Dan…. tetep jangan lupa menjalin komunikasi di dunia nyata yeee 😃