Kata ‘aman’ merupakan sebuah kata yang sangat penting bagi sebagian besar orang. Baik itu perseorangan maupun kelompok. Karena sebagian orang cenderung ingin melindungi hal-hal yang dimilikinya, dan menguncinya dengan kata ‘aman. Begitu pula dalam dunia teknologi informasi. Para developer aplikasi dan perancang sistem berusaha untuk membuat sebuah sistem yang aman. Yaitu sistem yang menjamin efektifitas, efisiensi, keraasiaan data, integritas, ketersediaan data, dan keandalan ketika diakses.
Seperti halnya security di dunia nyata, yang berjaga didepan sebuah gedung dan mengatur sistem keamanan di dalam gedung seorang Security Engineer (istilah bagi seorang pengaman sistem) juga menjaga lalulintas data, dan mengatur bagaimana sistem yang dia jaga menjadi terjamin keamanannya.
Keamanan informasi ini menjadi sangat penting, karena jika terjadi kelalaian dan sistem menjadi eror, akan berdampak secara global dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Misalnya keamanan sistem di sektor ekonomi, baik perbankan, bursa saham, harga pasar dan sebagainya. Selain di bidang ekonomi, keamanan informasi juga berdampak pada sector pemerintahan, sosial, dan lain-lain. Bisa disimpulkan semua bidang terikat dengan sebuah informasi, maka semua bidang akan bergantung pada keamanan sebuah sistem informasi.
Di Indonesia baru-baru ini dibentuk sebuah badan yang mengatur keamanan sebuah sistem bagi Negara, yaitu Badan Cyber Nasional (BCN). Sebenarnya Indonesia bisa dibililang telat apa bila dibandingkan dengan waktu, karena dunia maya sudah lama datang, dan sebagian sistem pemerintahan juga sudah menggunakan kecanggihan internet dalam setiap urusan. Pembentukan BCN ini merupakan tindakan responsif terhadap isu-isu yang terjadi terkait keamanan cyber. Misalnya adalah perang cyber antara Indonesia dengan Filipina. Jika perang terdengar seperti prajurit dan senjata yang lengkap, berbeda dengan perang antar hacker yang terjadi disini. Dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki, kecanggihan tools dan kelemahan sistem keamanan, mereka saling serang dengan merusak webite dan sistem komunikasi lawan. Setiap website berdomain .id (domain untuk Indonesia) diserang oleh hacker dari Filipina, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut terdengar sepele, namun sangat berpengaruh terhadap dunia ekonomi maupun pemerintahan di negara yang diserang, terlebih jika yang diserang merupakan situs dari lembaga yang sudah besar, tidak bisa di hitung berapa kerugiaannya.
Jika bicara kemampuan dibidang cyber, sebenarnya Indonesia tidaklah buruk. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah hacker terbanyak dan paling dicari di dunia, bahkan seorang bocah hanya bermodal main di warnet bisa membobol situs Presiden SBY pada waktu itu. Hanya saja, kemampuan ini perlu diarahkan ke hal-hal positif dan terus dikembangkan. Hal ini menjadi salah satu PR pemerintah.
Baru-baru ini beberapa situs kenegaraan yang diserang adalah PASPAMPRES (www.paspampres.go.id) dan Museum Kebangkitan Nasional ( www.museumkebangkitannasional.go.id). Keduanya mendapat serangan deface dari hacker dalam negeri. Lucu kan?. Selain dua kasus diatas, masih banyak lagi kasus-kasus cyber crime yang terjadi di Indonesia. Daintaranya defacing, carding, Dos Attacking, Sniffing dan lain-lain.
Dari paparan diatas kita ketahui betapa pentingnya keamanan sistem informasi. Dan hal ini merupakan kemampuan yang harus selalu diasah, karena dalam hakekatnya tidak ada sistem yang aman. Seberapa amannya sebuah system, psti ada celah kelemahan dan celah untuk masuk seorang attacker. Apalagi dalam dunia teknologi informasi perkembangannya sangat pesat. Sekarang barang baru, besok sudah menjadi barang antik.